Senin, 30 Agustus 2010

Revisi sejarah YAHUDI


(Meluruskan kisah “HOLOCAUST”)
Yahudi pernah jaya dan juga pernah sengsara. Itulah realitanya. Bangsa yang kontroversial ini punya sejarahnya yang amat panjang.keturunan  dari Nabi Ya’cub ini pada masa sekarang dianggap sebagai bangsa yang berbahaya. Nah, ketika Nazi memegang tampuk kepimimpinan di Jerman dulu, kebijakan yang menekan Yahudi pun diterapkan ketika itu, Hak-hak mereka di cabut, dan harta mereka disita, rencana untuk mengusir mereka pun dirancang.
Sekarang ini perasaan benci kepada Yahudi pun mulai terdengar kembali pasca kekerasan yang dilancarkan Israel terhadap Gaza akhir desember 2008 lalu dan mayoritas masyarakat yang ada didunia ini serentak menyatakan penolakannya terhadap kebiadaban bangsa yang telah banyak membunuh para Nabi ini. Dan sekaligus krisis ekonomi global masyarakat dunia menuding Yahudi sebagai dalang dari semua kekacauan yang sedang terjadi sekarang ini . dari segala hujatan dan tuduhan tersebutlah, Yahudi kembali menembangkan lagu klasik untuk kembali membela diri mereka “Holocaust”.    
        Menurut sejarah lama yang tak berakar Holocaust adalah peristiwa pembunuhan secara besar-besaran terhadap bangsa Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman bersama komplotannya selama perang Dunia ke II. Orang yahudi menyebutnya “Shoah” dalam bahasa Ibrani yang bermakna bala atau malapetaka. Holocaust adalah sebuah kata majemuk yang berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata dasar yaitu, “Holo” yang bermakna semua atau seluruhnya dan “caustos” yang bermakna terbakar. Dan jikalau di gabungkan kedua kata tersebut Holocaust bisa diartikan  semuanya terbakar.  Konon, cerita lama mengatakan Nazi Jerman di tuduh telah membunuh lebih kurang 5 sampai 6 juta orang Yahudi, dan inilah yang selalu ditembangkan dan dipublikasikan di media selama bertahun-tahun oleh Yahudi.
            Suatu ketika musim semi tahun 1941 Nazi memulai pembataian terhadap Yahudi di Uni Sovyet (Rusia sekarang) yang di anggap sebagai sumber hidup Bolshevisme. Orang-orang Yahudi disuruh menggali kubur mereka sendiri yang kemudiannya mereka semuanya di musnahkan. Dan dimusim gugur dalam tahun yang sama, Nazi kembali melakukan pembantaian ke Polandia dan Serbia Montinegro.
            Dan masih menurut cerita lama, Nazi pada saat itu membangun Kamp pembantaian Yahudi di Auschwitz, Dachau, Bergen-belsen. Konon lagi kamp itu dilengkapi kamar gas dan bejana besar. Mereka menggunakan kamar gas untuk memusnahkan orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi di masukkan ke kamar gas, kemudian gas Zyklon-B, sebuah gas pestisida berbahan dasar asam hidrosionik dialirkan.
            Sekarang ini jadi tanda Tanya, apa benar seperti itukah Nazi? Pada tahun 1964 salah seorang korban Holocaust yang selamat, Rassinier, menerbitkan The Drama Of Europian Jews yang  mempertanyakan apa yang diyakini dari Holocaust selama ini. Di dalam bukunya, Rassinier mengklaim bahwa tak ada kebijakan pemusnahan massal yang dilakukan oleh Nazi terhadap Bangsa Yahudi, tak ada kamar gas, dan jumlah korban yang di dengungkan selama ini  tidak sebesar itu.
            Winston ChurCill menulis 6 jilid karya monumentalnya, The Second Word, tanpa menyebut tentang program Nazi untuk membantai Yahudi. Einserhower menulis mencatat  Crusade In Europe, juga tak menyebut tentang kamar gas.
            Mengenai banyaknya tawanan Yahudi yang mati di Auschwitz, Profesor literatur Robert Faurisson dari Universitas Of Lyons 2 menghklaim bahwa tipus lah yang membunuh para tawanan tersebut, sama sekali bukan di sebabkan oleh kamar gas. Ahli konstruksi dan instalasi alat eksekusi dari USA , Fred Leuchter berdasar penyelidikannya dan berkesimpulan bahwa kamar gas di Auschwitz tak mungkin di gunakan mengeksekusi orang. Setelah orang-orang ini mempertanyakan kebenaran Holocaust, kritisasi dan penyangkalan terhadap Holocaust mulai terdengar. Bagi mereka yang meragukan terhadap Holocaust ini menyebut dirinya sebagai revisionis.
            tidak ada yang menyangkal Nazi memperlakukan Yahudi sedemikian kejam dan bengis, memang Nazi pernah melakukan pencabutan hak-haknya orang Yahudi, penyitaan terhadap harta benda mereka serta mendeportasinya dari Jerman. Namun sampai saat ini, tidak pernah di temukan satu dokumenpun atau masterplannya tentang pemusnahan tersebut. Perlu diingat, Jerman secara tegas menyangkal bahwa jumlah korban tewas yang selama ini dikampanyekan ke public merupakan pembohongan besar-besaran yang dilakukan oleh Yahudi terhadap masyarakat Internasional.
            Kamar gas memang ditemukan di Auschwitz. Namun para revisionis setuju bahwa kamar gas dan Zyklon-B tidak mungkin di gunakan untuk membunuh, melainkan di gunakan untuk pengasapan pakaian agar bakteri yang ada di pakaian mati. Dari sinilah, mitos yang mengatasnamakan pembunuhan dengan kamar gas bermunculan.
            Yahudi tentu mengambil keuntungan besar dari kebohongan mereka sendiri. Mereka yang mengklaim diri korban dari Holocaust meminta ganti rugi kepada Jerman, kemudian menuntut tanah merdeka Palestina dan meminta belas kasihan dari Negara lain untuk membangun negeri serta senantiasa memelihara ke-Holocaust-an mereka. Tidak berlebihan kalau mengatakan bahwa, Israel selain bangsa yang tak pandai bersyukur ni’mat, pembohong dan pengecut.          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar